6 TANDA DITERIMA TAUBAT
Imam Abu Ali ad-Daqqâq berkata: “Taubat itu ada tiga tingkatan. Tingkatan pertama: at-taubah, tingkatan kedua: al-inâbah, dan tingkatan ketiga: al-`aubah.
Taubat adalah permulaan, sedangkan `aubah adalah tujuan, dan inabah adalah pertengahan.
Setiap orang yang bertaubat semata-mata karena takut hukuman dan siksaan, maka ia pemilik tingkatan taubah.
Siapa yang bertaubat karena semata berharap pahala, maka ia pemilik tingkatan inâbah.
Sedangkan siapa yang bertaubat karena semata-mata melaksanakan perintah Allah, bukan semata berharap pahala atau takut siksa, maka ia pemilik tingkatan `aubah.
At-Taubah adalah sifat orang mukmin, sebagaimana firman Allah:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ
Ertinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman” (An-Nur [24]: 31).
Sementara al-inâbah adalah sifat para waliyullah yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana firmanNya:
وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
Ertinya: “Dan dia datang dengan hati yang bertaubat” (Qaf [50]: 33).
Sedangkan al-`aubah adalah sifat para nabi dan rasul, Allah berfirman (ketika menceritakan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman):
نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Ertinya: “Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)” (Shad [38]: 30).